MAKASSAR, INIKATA.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mmemerintahkan agar keuangan PT SCI atau Perseroda Sulsel diaudit. Hal ini diungkap Kepala Biro Perkonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Sulsel, Junaedi.
Ia mengatakan, Pj Gubernur Sulsel memerintahkan secara khusus kepada Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Sulsel agar membuat permintaan ke Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit keuangan di Perseroda.
“Bahkan Pak Gubernur juga memerintahkan kami secara khusus meminta kantor akuntan publik untuk mengaudit BUMD (Perseroda) yang ada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Sulsel,” ungkap Junaedi, Minggu (1/9/2023).
Untuk informasi, PT SCI atau Perseroda tahun ini tidak mampu mencapai target pendapatan yang sudah ditetapkan di APBD 2023 SLsebeaar Rp15 miliar lebih. Banyaknya aset yang bermasalah dijadikan dalih.
Akhasil, dari target awal sebesar Rp15 miliar lebih, Perseroda hanya bisa mencapai Rp3 miliar, sehingga dalam APBD Perubahan dilakukan penyesuaian (diturunkan)target menjadi Rp1,7 miliar.
Sekadar diketahui, kondisi PT SCI atau Perseroda Sulsel belakngan ini mendapat sorotan dari DPRD setempat karena target pendapatannya yang turun jauh dari yang sudah disepakati di APBD Pokok 2023.
“Kita juga kaget dengan target yang sangat rendah seperti itu. Untuk apa kita naruh duit banyak di situ? Pemerintahan tidak bisa berbisnis. Pemerintahan berbisnis aturan mainnya bikin Perseroda,” kata Pimpinan DPRD Sulsel, Ni’matullah RB, Jumat (29/9/2023) lalu.
Olehnya itu, Ni’matullah meminta agar Pj Gubernur Sulsel bisa segera mengambil tindakan dengan mengevaluasi jajaran direksi dan manajemen Perseroda, karena banyak aset yang tidak terkelola dengan baik.
“Kita tingkatkan status hukumnya menjadi Perseroda supaya fleksibel bermain. Tapi kalau tidak tercapai (tujuannya), kita akan bilang ke Pak Gubernur bahwa ini harus ada evaluasi serius. Karena di Perseroda ada aset kita,” ujarnya.
Menurut dia, sejumlah aset pemerintah yang tidak terkelola dengan baik oleh Perseroda ini dapat dialihkan ke yang lain agar pendapatannya lebih jelas.
“Katanya asetnya 60 persen tidak produktif. Kalau tidak produktif, kau (manajemen Perseroda)kembalikan. Kembalikan yang tidak produktif. Tapi ini kan kau kasih tinggal, kau kelola itu. Kita mau lihat bisa dapat berapa dari situ untuk PAD Sulsel,” imbuh Ni’matullah.
“Kalau kau kembalikan, kita bisa kasih yang lain. Kita juga punya Perusda yang lain. Namanya Bank Sulselbar. Kita bisa bilang oke ada aset sekian kau kelola, itu tambahan modal untuk pemprov di Perusda,” sambungnya.
Lebih nauh Ni’matullah mengungkap bahwa hal seperti ini sudah disampaikan beberapa tahun sebelumnya, dan ketika itu dapat diberdayakan dengan baik maka dipastikan memberikan pendapat yang cukup besar dan menguntungkan bagi daaerah.
“Itu sudah dibicarakan. Dua tahun lalu itu sudah disampaikan ke mereka (manajemen Perseroda). Ada beberapa aset kita minta lakukan evaluasi yang serius, yang kita anggap kalau dikelola secara lebih profesional bisa menghasilkan lebih banyak,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Keuangan PT SCI, Ermida Mahmud berdalih dirinya baru dua bulan bergabung, sehingga tidak begitu mengetahui kondisi yang ada di Perseroda.
Target pendapatan tahun ini sebesar Rp3,8 miliar diakuinya tidak mampu dicapai. Olehnya itu, pihaknya kemudian menurunkan targetnya ke Rp1,7 miliar.
“Melihat dari catatan pendapatan PT SCI dari 2019, pendapatan PT SCI terus meningkat, dan pada tahun 2022 tembus Rp1,7 miliar. Namun tahun ini target Rp3,8 miliar kami merasa berat untuk capai target,” katanya.
“Aset yang kami kelola banyak bermasalah sehingga banyak ke ranah hukum itu juga menjadi alasan kami tidak mampu memenuhi target Rp3,8 miliar,” pungkasnya. (fdl)