MAKASSAR, INIKATA.co.id – Kondisi PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) atau Perseroda Sulsel mendapat sorotan dari DPRD setempat.
Pasalnya, target pendapatan Perseroda yang aealnya disepakati pada APBD pokok 2023 sebesar Rp15 miliar, oleh Bapenda Sulsel sebagai leading sektor menurunkan menjadi Rp3,8 miliar pada APBD Perubahan.
Kemudian belum lama ini, pihak Perseroda kembali mengusulkan lagi penurunan target pendapatan menjadi Rp1,7 miliar.
“Kita juga kaget dengan target yang sangat rendah seperti itu. Untuk apa kita naruh duit banyak di situ? Pemerintahan tidak bisa berbisnis. Pemerintahan berbisnis aturan mainnya bikin Perseroda,” kata Pimpinan DPRD Sulsel, Ni’matullah RB, Jumat (29/9/2023).
Olehnya itu, Ni’matullah meminta agar Pj Gubernur Sulsel bisa segera mengambil tindakan dengan mengevaluasi jajaran direksi dan manajemen Perseroda, karena banyak aset yang tidak terkelola dengan baik.
“Kita tingkatkan status hukumnya menjadi Perseroda supaya fleksibel bermain. Tapi kalau tidak tercapai (tujuannya), kita akan bilang ke Pak Gubernur bahwa ini harus ada evaluasi serius. Karena di Perseroda ada aset kita,” ujarnya.
Menurut dia, sejumlah aset pemerintah yang tidak terkelola dengan baik oleh Perseroda ini dapat dialihkan ke yang lain agar pendapatannya lebih jelas.
“Katanya asetnya 60 persen tidak produktif. Kalau tidak produktif, kau (manajemen Perseroda)kembalikan. Kembalikan yang tidak produktif. Tapi ini kan kau kasih tinggal, kau kelola itu. Kita mau lihat bisa dapat berapa dari situ untuk PAD Sulsel,” imbuh Ni’matullah.
“Kalau kau kembalikan, kita bisa kasih yang lain. Kita juga punya Perusda yang lain. Namanya Bank Sulselbar. Kita bisa bilang oke ada aset sekian kau kelola, itu tambahan modal untuk pemprov di Perusda,” sambungnya.
Lebih nauh Ni’matullah mengungkap bahwa hal seperti ini sudah disampaikan beberapa tahun sebelumnya, dan ketika itu dapat diberdayakan dengan baik maka dipastikan memberikan pendapat yang cukup besar dan menguntungkan bagi daaerah.
“Itu sudah dibicarakan. Dua tahun lalu itu sudah disampaikan ke mereka (manajemen Perseroda). Ada beberapa aset kita minta lakukan evaluasi yang serius, yang kita anggap kalau dikelola secara lebih profesional bisa menghasilkan lebih banyak,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Keuangan PT SCI, Ermida Mahmud berdalih dirinya baru dua bulan bergabung, sehingga tidak begitu mengetahui kondisi yang ada di Perseroda.
Target pendapatan tahun ini sebesar Rp3,8 miliar diakuinya tidak mampu dicapai. Olehnya itu, pihaknya kemudian menurunkan targetnya ke Rp1,7 miliar.
“Melihat dari catatan pendapatan PT SCI dari 2019, pendapatan PT SCI terus meningkat, dan pada tahun 2022 tembus Rp1,7 miliar. Namun tahun ini target Rp3,8 miliar kami merasa berat untuk capai target,” katanya.
“Aset yang kami kelola banyak bermasalah sehingga banyak ke ranah hukum itu juga menjadi alasan kami tidak mampu memenuhi target Rp3,8 miliar,” pungkasnya. (fdl)