Pj Gubernur Bakal Produktifkan Lahan Milik PTPN XIV Untuk Jadikan Sulsel Produsen Pisang

WAJO,INIKATA.co.id – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, bersama Bupati Wajo, Amran Mahmud, melakukan kunjungan ke PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero), di Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Minggu, (24/9).

Kunjungan ini dalam upaya program penanaman pisang di Sulsel dan mendorong Sulsel menjadi produsen pisang terbesar di Indonesia dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada, utamanya lahan yang tidur, kering, yang tidak produktif. Baik itu milik masyarakat, negara dan pemerintah daerah.

Baca juga:

Begini Cara Pemprov Sulsel Tingkatan Produksi Sapi

Kunjungan Pj Gubernur ini dilakukan usai menyosialisasikan Gerakan Gemar Menanam Pisang di Desa Passeloreng, Kecamatan Gilireng. Dimana terdapat sekitar 500 hektar lebih lahan yang diolah warga. Sedangkan PTPN sendiri memiliki 6.000 hektar yang berpotensi untuk ditanami, termasuk pisang.

“Jadi kita cari lahan untuk ditanami pisang. Saya mendorong Sulsel untuk ditanami pisang dan menjadi produsen,” kata Bahtiar.

Ia menyebutkan, lahan kering tidur perlu dioptimalkan untuk dimanfaatkan dan menghasilkan. Program ini dapat mendatangkan penghasilan Rp6,7 juta per hektar lahan di Sulsel.

Baca juga:

Ngaji Perdana Penerimaan Santri, Amran Optimis Ponpes As’Adiyah Sengkang Bisa Bangun Peradaban Besar

Pihaknya menambahkan, bahwa sangat disayangkan jika ada lahan tidur yang tidak dimanfaatkan. Ia pun berharap hak penggunaan lahan (HPL) diberikan kepada daerah dan masyarakat, selama tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.

“HPL-nya untuk dikerjakan masyarakat, terhadap masalah yang ada, kita cari solusi jalan keluarnya. Bagaimana lahan ini bisa digunakan masyarakat produktif,” tambahnya.

Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengatakan, PTPN memiliki ribuan hektar lahan yang bisa langsung dikelola, karena telah dilakukan kajian ekonomi.

“Supaya betul-betul bisa di-action juga oleh warga yang ada di PTPN XIV dan masih banyak juga yang lain, hutan produksi yang bisa kita produktifkan untuk masyarakat kita,” singkatnya. (*)