MAKASSAR, INIKATA.co.id – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar memprediksi ketersediaan air baku untuk menjadi air curah tersedia hingga bulan November. Puluhan wilayah di Kota Makassar bakal terdampak.
Sumber air baku dari sungai Je’neberang menuju intake Sungguminasa yang merupakan penyuplai utama ke IPA 1 Ratulangi mengalami defisit, sehingga menyebabkan produksi air menurun dan menyebabkan beberapa wilayah terdampak.
Direktur PDAM Makassar Beni Iskandar mengatakan bahwa debit air untuk bahan baku air curah di sungai Je’neberang mengalami defisit air.
“PDAM itu menggunakan air permukaan, kalau sumber airnya kritis maka tidak ada bahan untuk pengolahan air bakunya,” kata Beni Iskandar saat dikonfirmasi Senin (25/9).
Dirinya juga mengatakan bahwa batas minimum debit air baku masih aman yakni di angka fluktuatif 83 centimeter dari batas minimum 70 centimeter.
“Untuk saat ini kalau perkiraan dari balai dimana batas minimumnya di angka 70 centimeter, sekarang ada di angka fluktuatif 83 centimeter perkiraan ketersediaan air sampai bulan November,” jelasnya
Ia juga mengatakan bahwa dampak menurunnya debit air tersebut lantaran kemarau panjang serta efek El Nino.
“Tidak ada jalan lagi, inikan dampak dari kemarau atau efek El Nino,” jelasnya.
Adapun wilayah yang terdampak dari menurunnya debit air di sungai Je’neberang adalah, Jalan Pelanduk, Jalan Kijang, Jalan Rusa, Jalan Gajah, Jalan Harimau.
Kemudian Jalan Singa, Jalan Nota Baru, Jalan Onta Lama, Jalan Macan, Jalan Kancil, Jalan Beruang, Jalan Anuan dan Jalan Sungai Tangka.
Selain itu, Jalan Klabat, Jalan Dr. Sam Ratulangi, Lanto Dg.Pasewang, Amirullah, Lagaligo, Sungai Saddang Lama, Sudirman, Monginsidi Lama, H. Bau dan Jalan Mawas. (Qad)