Antispasi El Nino dengan Rekayasa Hujan, Pj Gubernur Sulsel akan Optimalkan Dana Tak Terduga

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut 63 persen atau 439 Zona Musim (ZOM) sudah masuk musim kemarau dan terdampak El Nino atau kemarau panjang, puncaknya diperkirakan hingga tahun depan. Kemarau tersebut bisa menyebabkan kekeringan di berbagai daerah.

Menyikapi hal itu, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengatakan bahwa fenomena El Nino seharusnya menjadi peringatan dan antisipasi secara dini sehingga dapat meminimalisir dampak yang terjadi.

“BMKG ini kan sudah memberikan peringatan yaitu menyatakan bahwa El Nino ini akan berkepanjangan bahkan diperkirakan sampai Desember,” kata Bahtiar, Kamis (7/9/2023).

Ia menjelaskan bahwa ada dua cara untuk mengatasi kekeringan yakni dengan melakukan bor untuk mendapatkan sumber air dan kedua menggunakan teknologi rekayasa hujan.

“El Nino ini membawa kekeringan, sumber air itu ada 2 cara dari dalam tanah dan satu lagi dari langit. Kalau bor kan tidak semua tempat ada sumber air, mungkin ada yang bisa kita lakukan tapi yang tidak ada bagaimana,” jelasnya.

Olehnya itu, ia menegaskan akan mengoptimalkan dana tidak terduga (DTT) sehingga fenomena seperti El Nino ini dapat diatasi secara maksimal melalui kekuatan anggaran.

“Sekarang ada yang namanya teknologi rekayasa hujan ya lakukan lah itu, berarti anggaran DTT nya harus ada, DTT nya Jangan kecil kasi DPT yang besar,” imbuhnya.

“Supaya kalau ada hal-hal yang darurat dan mendesak bisa kita pakai, jembatan rusak juga bisa kita pakai DTT,” pungkasnya. (fdl)