Viral Mobil Mewah Gilas Balita di Makassar, Polisi: Kendaraan Sudah Kita Tahan

MAKASSAR, INIKATA. co.id – Beredar video memperlihatkan seorang bayi digilas mobil Pajero Sport di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Rekaman video CCTV tersebut viral di media sosial.

Berdasarkan informasi yang diterima Inikata.co.id, kejadian itu terjadi di bilangan Jalan Adyaksa Baru, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Baca juga:

Ratusan Orang Meninggal, Dewan Minta Pemilu Serentak Dievaluasi

Dalam rekaman itu, nampak Pajero Sport yang dikemudikan oleh seorang perempuan itu, berhenti. Kemudian, sesosok bayi tiba-tiba melintas di depannya.

Kemudian, Pajero Sport tersebut bergerak atau jalan ke kanan, langsung melindas bayi malang itu. Kaki bayi itu terinjak ban depan hingga jatuh terkapar. 

Sopir sempat merasakan adanya sesuatu yang terinjak, sehingga sempat berhenti.

Tetapi, ia tak memperdulikan hal tersebut dan kembali mobil jalan. Akibatnya, sang bayi yang terkapar kembali terinjak mobil.

Orang tua bayi yang melihat anaknya digilas mobil langsung lari mengevakuasi anaknya.

Parahnya, mobil Pajero Sport kembali tak memperdulikan hal itu dan melanjutkan perjalanannya.

Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Dr. Amin Amin Toha mengungkapkan jika kendaraan milik AT kini telah diitahan. Ia mengungkapkan saat ini pihaknya sementara melakukan penyelidikan.

“Untuk uninya sudah kita diamankan, kata Amin Toha Selasa (5/9) sesaat lalu.

Amin Toha menjelaskan bahwa orang tua korban juga telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak polisi.

Polisi telah melakukan penegakan hukum secara persuasif dengan mempertemukan korban dengan pelaku.

“Kita lakukan mediasi, laporan polisi kita lengkapi, kita amankan barang buktinya. Kemudian, dari kedua belah pihak baik korban maupun pelaku sudah ketemu,” ungkapnya.

Amin menjelaskan, jika korban dan pelaku sebelumnya sudah pernah ketemu. Korban bahkan, sempat dibawa ke rumah sakit dan akan ditanggung segala biaya pengobatan.

Tapi belakangan, terdapat mis komunikasi. Korban yang mengeluhkan sakit, tapi tiba-tiba pelaku disebut menghilang. Sehingga, korban melaporkan kasus ini ke kepolisian.

“Korban mengalami kelainan atau sakit. Sehingga meminta pertanggungjawaban kepada pelaku. Namun mungkin ada miskomunikasi, tidak terjadi kesepahaman dan korban baru melapor,” bebernya. (Qad)