MAKASSAR, INIKATA.co.id – Polisi menyebut Lansia berusia 69 tahun yang ditemukan tewas di salah satu kantor pembiayaan di Panakkukang, Kota Makassar, pada Sabtu (26/8/2023) sore berawal saat jatuh pingsan.
Kapolsek Panakkukang, Kompol Joko Pamungkas mengatakan, awalnya korban mendatangi kantor pembiayaan tersebut seorang diri untuk menanyakan terkait angsuran sepeda motor miliknya. Tak lama kemudian, pingsan dan tak sadarkan diri
“Sekitar pukul 15:20 Wita kami menerima informasi dari warga, bahwa ada seorang pria tak sadarkan diri. Personel kita mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi dan memberikan pelayanan,” katanya Kapolsek Panakkukang, kepada wartawan, Sabtu (26/8/2023) malam.
Saat itu, lanjut Kapolsek, personel kemudian memberikan pertolongan pertama dengan membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Sandi Karsa.
“Sesampainya di RS dinyatakan oleh pihak dokter bahwa sudah meninggal dunia,” lanjutnya.
Ia menambahkan, saat dinyatakan meninggal dunia, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Dokpol Biddokes Polda Sulsel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Di sana ditangani tim forensik guna dilakukan pemeriksaan mengetahui penyebab kematian korban,” tambahnya.
Hingga saat ini pihaknya belum memastikan apakah korban dianiaya atau tidak. Pasalnya saat dilakukan pemeriksaan, pihak dokter juga menemukan obat jantung di salah satu saki celana korban.
“Ditemukan beberapa obat yang dibawa oleh korban saat itu. Menurut keterangan pihak RS, itu obat jantung,” sebut Kapolsek
Ia menegaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi di TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti.
“Kita memanggil para saksi yang ada di TKP untuk dimintai keterangan. Kita juga sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti,” jelasnya.
Sebelumnya, Natsir, kakek lansia berusia 69 tahun warga Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, ditemukan tewas di salah satu kantor pembiayaan yang terletak di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sabtu (26/8/2023) petang.
Lansia itu ditemukan tewas tepat Lantai 2 kantor pembiayaan tersebut. Keluarga curiga ia menjadi korban penganiayaan.
Anak korban, Niar (36) mengatakan, ayahnya diduga meninggal dunia karena mendapat kekerasan di kantor pembiayaan tersebut.
“Yang saya anu (lihat) telinga dengan leher. Tidak tahu kalau lebam, tapi lain-lain saya lihat. Hitam kayaknya telinga kiri sama kanan beda warnanya,” ungkapnya saat ditemui awak media di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sabtu (26/8/2023) malam.
Sementara itu, Niar mengaku mendapat telepon dari pihak kepolisian bahwa korban diduga terjatuh di kantor tersebut.
“Saya tidak tau bagaimana jatuhnya, meninggal karena apa. Makanya kami minta CCTV itu diamankan. Di sana sudah digaris polisi,” katanya.
“Bapakku memang sakit, tapi selama ini baikji, karena naboncengja kemarin. Tadi datangji, menelpon ji. Tidak dapatka informasi, karena yang disana juga tidak ada yang mau bilang, alasan disana itupun polisi yang bilang jatuhki,” sambungnya.
Selama ini, kata dia, ayahnya juga tidak pernah bercerita bahwa Natsir mempunyai tunggakan di pembiayaan tersebut.
“Saya tidak tahu ini bilang ada tunggakannya. Karena kami baru ketemu tadi pagi tidak pernah cerita,” ujarnya.
Saat itu, Niar mengaku motor ayahnya diambil oleh pihak pembiayaan dan dibawa ke kantor tersebut. Ayahnya kemudian menyusul ke kantor tersebut.
“Saya tidak tahu bilang apa dia bikin di sana, karena sendirianki. Saya kaget, dapat informasi bahwa bapak saya sudah meninggal di sana,” tandasnya.
Pihak keluarga korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolrestabes Makassar.