INIKATA.co.id – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terus mengejar pemasok senjata api lainnya kepada DE, karyawan PT. Kereta Api Indonesia, terduga terorisme yang ditangkap di Kawasan Bekasi.
Densus 88 Antiteror menduga, senjata dan amunisi yang dimiliki terduga teroris DE sangat banyak yang diduga diperoleh melalui beberapa pihak.
“Saat ini masih dalam tahap penyelidikan satu per satu dari siapa dan bagaimana keterkaitannya dengan jaringan atau kelompok teror,” kata juru bicara Densua 88 Antiteror Polri, Aswin kepada wartawan, Minggu (20/8).
Dari hasil keterangan DE, terduga teroris Bekasi ini, membeli senjata dari R alias B di Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat. Aswin mengaku, pihaknya saat ini tengah mendalami peran R tersebut.
“Mendalami peran R apakah terkait dengan jaringan teroris dan aksi teror, namun belum ditemukan keterkaitan. Sehingga penyidikan atas R dalam aktivitas jual beli senjata api dilakukan oleh PMJ,” ungkap Aswin, dilansir dari JawaPos.com, Minggu (20/8).
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror telah mengamankan 16 senjata api (senpi) dari hasil penangkapan tersangka teroris DE yang merupakan karyawan PT KAI di Bekasi, Jawa Barat.
“Senjata api 16 pucuk ya. 11 laras pendek, 5 laras panjang,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (15/8).
Tak hanya itu, Densus 88 Antiteror juga turut menyita barang bukti lainnya dari rumah DE, di antaranya berupa magasin, komputer, serta amunisi senpi.
“Beberapa magasin, amunisi, di situ ada PC, komputer yang masih didalami dan beberapa barang bukti lain,” ucapnya.
Densus 88 akan mengirimkan senjata itu ke laboratorium forensik. Hal ini untuk melihat senjata api tersebut rakitan atau bukan.
(JP/Inikata)