INIKATA.co.id – Musim panas ini Liverpool FC (LFC) ”kecolongan” dua pemain oleh klub Saudi Pro League (SPL). Gelandang bertahan Fabinho ke Al Ittihad Club dan kapten-gelandang Jordan Henderson mengikuti Steven Gerrard ke Al Ettifaq FC.
Plus Roberto Firmino yang kontraknya habis di LFC lebih dulu terbang ke Al Ahli SFC.
Karena itu, LFC tidak akan membiarkan Al Ittihad turut membidik wide attacker sekaligus bintang utama Mohamed Salah. Meski uang yang disodorkan juara bertahan SPL tersebut sangat menggiurkan.
Salah dihargai GBP 100 juta (Rp 1,93 triliun) dengan kontrak diklaim berdurasi tiga tahun.
Al Ittihad berani membayar mahal karena Salah merupakan pemain paling disenangi di negara-negara Arab. Pemain 31 tahun itu pun tentu senang bermain di negara Islam sesuai keyakinannnya.
Sama seperti alasan peraih Ballon d’Or 2022 Karim Benzema memilih The Numoor alias Si Harimau, julukan Al Ittihad.
”Mo Salah adalah pemain Liverpool. Dia adalah pemain utama (bagi LFC), sejak awal (bergabung) dan akan terus begitu,” tegas tactician LFC Jurgen Klopp menanggapi rumor ketertarikan Al Ittihad terhadap Salah di laman resmi klub tadi malam (25/8).
”Jika terjadi sesuatu (kabar penawaran dari Al Ittihad, Red), jawabannya adalah tidak (dijual),” tambah Klopp.
Kontrak Salah di LFC baru berakhir musim panas 2025 seiring meneken ekstensi pada musim panas tahun lalu. ”Jika berencana meninggalkan LFC tahun ini, kami tidak akan memperpanjang kontrak tahun lalu. Mohamed masih memiliki komitmen kepada LFC,” tulis agen Salah, Ramy Abbas, di akun X awal bulan ini.
Saat ini Salah memang masih loyal kepada LFC. Hanya, bursa transfer di SPL masih berlangsung sampai 20 September mendatang. Tiga pekan lebih lama ketimbang bursa transfer di Premier League yang berakhir pada 1 September nanti.
Hal itu pun menjadi kekhawatiran Klopp karena fokus Salah bisa terganggu. ”Itu harus jadi fokus evaluasi FIFA dan UEFA,” ucap Klopp.
Dengan usia 31 tahun, Salah sejatinya tidak akan memiliki banyak waktu lagi di LFC. Apalagi, The Egyptian King (julukan Salah) sudah memenangkan berbagai gelar dari domestik (Premier League, Piala FA, Piala Liga, dan Community Shield) sampai luar Inggris (Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub).
Salah pun sudah mengoleksi berbagai penghargaan individu dari Premier League seperti pemain terbaik, top scorer, playmaker terbaik, sampai gol terbaik. Jadi, apa lagi yang dicari?
Pandit ESPN Steve Nicol menyebutkan, tidak seharusnya Klopp bersikeras mempertahankan Salah. Uang penjualan Salah pun bisa berguna bagi LFC untuk membeli pemain bertalenta yang lebih muda.
Seperti mengganti Fabinho-Henderson dengan Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai. ”LFC juga masih punya pemain lini serang seperti (Darwin) Nunez, (Luis) Diaz, (Diogo) Jota, dan (Cody) Gakpo,” bebernya.
Di sisi lain, pandit talkSPORT sekaligus mantan gelandang LFC Charlie Adams menganggap berita Salah ada kaitannya dengan Newcastle United yang jadi lawan skuad Klopp besok (27/8) malam. Sebab, Newcastle dimiliki Public Investment Fund yang sekaligus menjadi pemegang saham terbesar di Al Ittihad. ”Seperti mind games,” klaim Adams. (JawaPos/Inikata)