MAKASSAR, INIKATA.co.id – Nasabah Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar asal Kabupaten Luwu, Muhammad Rafie Baharuddin (37) yang mengaku uang tabungannya raib hingga Rp131 juta, menilai peristiwa yang dialaminya ini merupakan bentuk kelalaian pihak bank.
Pasalnya menurut Rafie, kronologis raibnya uang tabungan miliknya hingga Rp131 juta itu berawal saat pihak Bank Sulselbar mengirim pesan registrasi mobile banking ke nomor ponselnya, yang sebelumnya tidak pernah komunikasi lewat nomor kontak tersebut.
“Saya tidak pernah menghubungi pihak Bank Sulselbar untuk hal tersebut. Sesuai pembicaraan saya dengan kasi pelayanan BPD Sulselbar Belopa setelah kejadian itu, saya disarankan untuk mengganti nomor handphone agar kekadian ini tidak terulang, karena katanya nomor handphone saya sudah tersimpan di sistem core banking BPD Sulselbar,” kata Rafie kepada inikata.co.id, Jumat (11/8/2023).
“Nah kalau memang nomor saya tersimpan di sistem core banking BPD Sulselbar, kenapa bisa nomor saya tidak pernah meminta kode OTP, tetapi justru dikirim sms kode OTP ke nomor saya,” sambungnya.
Setelah merasa ada yang janggal terkait aplikasi e-money Sulselbar miliknya, Rafie kemudian langsung membuka mobile banking Sulselbar. Dan ternyata, tampilannya sudah registrasi dan reaktivasi.
“Pada saat itu juga pukul 15.51 Wita saya langsung menelepon call center Bank Sulselbar (1500855) untuk menyampaikan bahwa mobile banking saya di-hack dan meminta untuk memblokir mobile banking dan rekening saya. Percakapan berlangsung kurang lebih 7 menit, dan penyampaian call centre bahwa telah memblokir serta memberi informasi bahwa 5 transaksi terakhir hanya bernilai Rp5 juta,” ungkapnya.