Video Rocky Gerung Sebut Jokowi Bajingan yang Tolol Viral lalu Dipolisikan

INIKATA.co.id – Pemerhati sosial-politik Rocky Gerung dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri di Jakarta.

Hal itu terkait pernyataan Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga:

Kemendagri Dorong Penerapan SPBE Semudah Aplikasikan WhatsApp

Menanggapi itu, Loyalis Presiden Jokowi, Denny Siregar turut berkomentar dan berharap pihak kepolisian segera memproses.

“Kita tunggu yaaa. Selamat bekerja, @DivHumas_Polri,” kata Denny Siregar dalam unggahannya di Twitter, Senin, (31/7/2023).

Tak sedikit yang mengomentari unggahan Rocky tersebut.

Salah satunya, Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis yang menyentil dugaan kasus penghinaan santri Tasikmalaya yang dilakukan Denny Siregar dalam unggahannya di Facebook pada Juli 2020 lalu.

“Belum ada updatenya,” balas Hasbil melampirkan tangkapan layar pemberitaan kasus Denny Siregar.

“Sekalian pak @ListyoSigitP, tangkap juga cok densi ini. Kasus lamanya masih digantung. Bukankah seperti itu @Hasbil_Lbs,” tambah @Tan***

Sebelumnya, Salah satu organisasi relawan Jokowi Barikade 98 melaporkan Rocky.

Ketua Barikade 98 Benny Rhamdani menyampaikan pernyataan Rocky terhadap Jokowi itu tidak bisa dibiarkan.

“Tidak boleh ada satu manusia pun di republik ini, atas nama apapun bisa dengan gampang melakukan penghinaan pihak lain terlebih kepada seorang presiden,” kata Benny Rhamdani.

Diketahui, Rocky Gerung dalam acara Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law menyindir keras Jokowi.

Dia menyebut Jokowi berusaha keras untuk mempertahankan legacynya.

“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa. Nggak ada yang peduli nanti. Tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacynya tuh,” kata Rocky.

Rocky juga menyentil Eks Gubernur DKI Jakarta itu yang nawarin IKN di China.

“Dia masih pergi ke China. Dia nawarin IKN. Dia masih mondar-mandir dari koalisi ke koalisi lain. Untuk mencari kejelasan nasibnya tuh. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak pikirin nasib kita,” ucapnya.

“Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan yang pinter. Dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan yang tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut. Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini,” sambungnya.

Lanjut Rocky memberikan semangat kepada Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law.

“Saya percaya bahwa 10 Agustus nanti akan ada kemacetan di jalan tol. Bukan saya percaya, saya inginkan. Lebih baik macet di jalan tol daripada di jalan pikiran. Kita perlukan itu. Sejarah menunggu kita. Dan siapa yang dipanggil sejarah, dia mesti mewakafkan waktu dan tenaganya. Untuk memungkinkan sejarah itu menempuh jalurnya sendiri,” jelasnya.

Dosen Universitas Sam Ratulangi ini menegaskan, tidak ada perubahan tanpa gerakan.

“Saya bisa kasi kritik macam-macam. Tapi kekuasaan hanya bisa berubah kalau ditandingi oleh massa.Kekuasaan selalu takut kepada massa. Sejarahnya begitu. Sunnatullahnya begitu,” pungkasnya. (Fajar/Inikata)