INIKATA.co.id – Bripka Laode Imran, anggota Polri yang terkena panah saat keributan di Dogiyai Sabtu (15/7), kemarin dirujuk ke Jakarta. Dia diterbangkan menggunakan pesawat Batik Air dan didampingi dokter serta perawat dari RS Bhayangkara Jayapura.
”Korban kami rujuk ke RS Polri Sukanto di Jakarta agar mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ujar Kabiddokkes Polda Papua Kombespol dr Nariyana di Jayapura seperti dilansir Cenderawasih Pos kemarin.
Sebelum diterbangkan ke Jakarta, Laode Imran dijenguk Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri di ruang ICU RS Bhayangkara Kotaraja Sabtu (15/7).
Nariyana menjelaskan kepada Kapolda Papua bahwa Bripka Laode Imran adalah anggota Satuan Brimob yang berusia 47 tahun dan bertugas sebagai Paops Kompi 4. ”Pasien mengalami nyeri pada leher akibat luka tusuk panah. Panah tersebut memiliki panjang 130–150 cm dan terbuat dari besi. Tim medis yang bertanggung jawab atas perawatan korban adalah dr Alistan SpB sebagai dokter penanggung jawab dan Ipda dr Yemima dari IGD,” paparnya.
Dia menerangkan, korban diduga berjarak sekitar 100 meter dari pelaku. Setelah kejadian tersebut, Bripka Laode dibawa ke Balai Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Nabire dan kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara dalam keadaan pingsan.
Selama di RS Bhayangkara, Bripka Laode menjalani terapi berupa pemasangan oksigen 3 liter per menit, pemasangan monitor, pemasangan kateter, pemberian cairan infus, dan tindakan medis lain.
Sebagaimana diberitakan, versi polisi, kerusuhan yang terjadi pada Kamis dan Jumat (13-14/7) dipicu aksi pemalakan sejumlah orang. Mereka menghentikan kendaraan dan memalak pengemudi. Aparat keamanan yang mencoba membubarkan aksi para pemalak itu malah mendapat perlawanan. Sejumlah pemalak bahkan mencoba merebut senjata api milik petugas.
Karena itu, petugas terpaksa menembak beberapa pemalak. Dua orang dikabarkan terkena tembakan petugas. Saat itulah kerusuhan terjadi. Sejumlah perusuh membakar toko milik warga pendatang. Tiga petugas keamanan terluka karena terkena anak panah. Untung, petugas bisa segera mengendalikan keadaan. Kini situasi di Dogiyai mulai tenang. (JawaPos/Inikata)