MAKASSAR, INIKATA.co.id – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto pertanggal 1 Juni kemarin memutuskan untuk mengundurkan diri dari keanggotaan Partai NasDem karena alasan keluarga dan pilihan politik. Meski begitu, keputusan Danny itu tetap saja memunculkan sejumlah spekulasi.
Salah satunya karena adanya upaya dari oknum elite di internal partai besutan Surya Paloh itu untuk terus “mengganggu”, sehingga Wali Kota Makassar dua periode tersebut merasa tak nyaman dan akhirnya memilih untuk keluar dari Nasdem.
Adanya indikasi Danny terus diganggu oleh oknum elite di internal Nasdem tersebut sudah terlihat sejak musibah pasca kegiatan tarik tambang yang digelar IKA UNHAS Sulsel di Kota Makassar pada 18 Desember 2022 lalu.
Saat itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem, Ahmad Ali, seakan tak puas dengan keputusan pihak kepolisian yang hanya menjadikan Ketua Panitia, Rahmasyah sebagai tersangka dalam kasus musibah pasca kegiatan tarik tambang yang digelar IKA UNHAS Sulsel tersebut.
Ia terus menegeluarkan opini-opini negatif dan meminta agar pihak yang menyuruh kegiatan itu dilaksanakan juga menjadi tersangka.
Padahal, pihak keluarga korban sendiri sudah legowo dengan keputusan pihak kepolisian, dan meminta agar musibah tersebut tidak terus diekspolitasi.