Soal Temuan Bunker Penyimpanan Narkoba, Sejumlah Kampus Ternama di Makassar Minta Polisi Terbuka

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Temuan bunker penyimpanan narkoba di salah satu Kampus ternama di Kota Makassar oleh Direktorat Reserse Narkoba (Ditnarkoba) Polda Polda hingga saat ini masih misterius. Sejumlah kampus di Kota Makassar minta pihak kepolisian untuk terbuka.

Belum terbukanya identitas kampus ditemukannya bungker penyimpanan narkoba tersebut menjadi polemik dan perbincangan di masyarakat khususnya di kalangan civitas akademika sejumlah kampus di Kota Makassar.

Baca juga:

Ramaikan HUT 1 Dekade Radar Makassar, 15 Peserta dari Berbagai Daerah Ikut Festival Beduk

Universitas Negeri Makassar (UNM), salah satu kampus ternama di Kota Makassar meminta pihak kepolisian agar terbuka terkait identits kampus yang disebut jadikan bunker narkoba agar tidak tercipta fitnah.

“Ini harus dilakukan demi memastikan itu (kampusnya),” kata Rektor UNM, Prof Husain Syam kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).

Husain menjelaskan pihaknya mengutuk keras peredaran narkoba di kampus. Sehingga, ia meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.

“Kalau di dalam kampus UNM ditemukan ada narkoba dan ditemukan oknum yang melakukannya, maka saya mengutuk keras oknum pelakunya,” tegas Husain.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa akan memberikan sanksi keras berupa pemecatan jika terbukti ada oknum di kampus yang terlibat dan meminta petugas APH melakukan proses secara tegas tanpa pandang bulu.

Terkait temuan bunker penyimpanan narkoba pada salah satu kampus ternama di Kota Makassar kata Husain, sejauh ini dirinya tidak menyakini bahwa bunker narkoba tersebut berada di UNM.

“Setau saya tidak pernah ada laporan ada penyimpanan narkoba di dalam kampus UNM. Dan kalau seandainya itu ada, maka tak ada toleransi bagi oknum penyimpan, pengedar dan pengomsumsi, kepada siapa saja sivitas akademika UNM,” jelasnya.

Selain UNM, hal senada juga disampaikan oleh Kepala Humas Universitas Hasanuddin Makassar, Ahmad Bahar. Dia berharap kampus yang dimaksud memiliki bunker narkoba bukan di kampus Unhas.

“Saya kira polisi tidak menyebutkan nama kampusnya. Tentu, kita semua berharap semoga sinyalemen itu maksudnya bukan kampus Unhas,” kata Ahmad Bahar.

Ahmad Bahar menjelaskan, dirinya selaku yang mewakili Unhas sangat mengapresiasi bahkan mendukung Polda Sulsel mengungkap peredaran narkoba di dunia pendidikan atau kampus di Makassar.

“Unhas tentu mengapresiasi tugas-tugas polisi dalam mengungkap jika ada oknum jaringan narkoba di kampus. Unhas tidak mentolerir kalau ada oknum yang terlibat,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ditnarkoba Polda Sulsel membongkar adanya bunker atau tempat penyimpanan narkoba dalam kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Bunker yang ditemukan polisi, ada brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi narkoba. Pengakuan terakhir sudah masuk 3 kilogram dan sudah beredar cukup lama.

“Bunkernya ini semacam brankas untuk menyimpan sabu, ada buku rekapnya atau jalur transaksi yang beredar,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan kepada wartawan, Kamis (8/6) kemarin.

Dodi menyebutkan pengendali peredaran narkoba tersebut berapa pada salah satu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) namun saat ini pihaknya belum bisa menyebutkan secara detail lokasi Lapas tersebut karena tim masih melakukan penyelidikan. Kondisi itu kata Dodi, sangat miris karena di dalam kampus yang sepatutnya untuk pendidikan, untuk menunjukkan prestasinya di dunia pendidikan justru dijadikan marketing narkoba.

“Ini belum bisa kita presentasikan karena masih ada pengembangan, pendalaman terkait yang terlibat. Kita sementara cari jaringannya. Karena ada jaringan ke Lapas itu, saya belum sebutkan dulu Lapasnya,” kata Dodi Rahmawan. (Jo)