MAKASSAR, INIKATA.co.id – Keluarga Basman Nafa yaskura (15) siswa yang tewas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Athirah tak terima jika kasus itu disebut sebagai aksi bunuh diri.
Menurut keluarga BNY, bukti serta informasi yang didapat justru aneh dan menimbulkan tanda tanya besar apakah benar ini aksi bunuh diri.
“Yang kita bingung biasanya kan kalau logikanya orang jatuh, pasti kepalanya yang paling parah juga ada pendarahan apa, ini kakinya yang hancur, telapaknya, terus tangan, sini patah terus disini juga patah (bagian kedua lengan), tulang ekor juga , terus belakangnya itu memar biru-biru semua,” kata Andy Setiadi, Rabu (24/05/2023).
Selain itu, dia mengaku heran dengan lokasi GPS HP milik BNY. Koordinat GPS yang sampai ke orang tua justru berada di daerah Taeng bukan di SMP Athirah.
“GPS Sampai ke taeng, makanya ibunya terlambat ke rumah sakit, saya kurang tau entah ada dia temani Komunikasi kesana atau ada chatnya disana, akhirnya posisi Gpsnya lari kesana,” ungkap Andy.
Hal lain yang menurutnya aneh adalah barang milik BNY. Andy mengaku menadapat kabar bahwa sepatu dan tas tidak dikenakan BNY saat pertama kali ditemukan di lokasi kejadian.
“Terakhir informasi saya dapat sepatunya ada di Musholah, tasnya ada di kamar mandi, terpisah,” jelasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian menduga bahwa kejadian ini adalah aksi bunuh diri.
Hal itu didasari atas bukti rekaman CCTV serta hasil olah TKP.
“Patut kita duga itu bunuh diri, sampai hasil pemeriksaan di TKP tidak didapatkan kecurigaan hal-hal yang lain sampai saat ini proses pembuktian bahwa ada kesesuaian, korban ini memang naik sendiri dan terjatuh dari lantai 8,” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mohammad Ngajib. (Awal)