INIKATA.co.id – Makassar menjadi salah satu kota dengan masalah kemacetan yang terbanyak di Indonesia. Hingga saat ini, persoalan tersebut belum dapat diatasi.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Kota Makassar Lambang Basri Said mendorong Pemerintah Kota Makassar untuk membuat kebijakan dengan pola ganjil genap bagi pengendara kendaraan untuk mengatasi kemacetan.
“Itu penting dilakukan untuk perhatian agara ada dorongan khusus karena sudah ditahu berpaa aktivitas kendaraan di jam tertentu. Tetapi kalau saya itu perlu ada upaya ekstra adalah bagaimana kebijakan kendaraan kerja itu gunakan ganjil genap, jadi orang yang berkantor itu, lakukan kebijakan ganjil genap,” ujar Prof Lambang.
Ia menjelaskan, pola ganjil genap ini bisa dimulai dari pejabat Pemkot Makassar yang berkantor di balai kota. Kemudian dilihat bagaimana dampak lalu diterpakan secara luas.
“Yang perlu diisatu adalah polanya, jadi coba dulu di balai kota, nanti kalau sudah efektif bisa di kantor-kantor lain,” jelasnya.
“Semua kendaraan, Mislanya saya kerja di pemkot, lalu tetangga saya juga kerja, jadi hari Senin dia ikut sama saya hari Selasa saya ikut sama dia,” tambah dia.
Menurut dia, sangat disayangkan jika pejabat yang datang ke kantor bekerja mulai dari pagi, kemudian membiarkan motornya sampai pulang kerja di sore hari, artinya efek manfaat hanya pada waktu tertentu tapi bisa membuat kemacetan hingga berjam-jam.
“Dan efeknya orang yang kerja di balai kota misalnya kendaraan sampai 700, dan Bahkan ada dampak sosialnya. Kan orang di kantor itu cuman datang pagi , parkir motor sampai sore dia pulang,” ungkapnya.
Ia mengatakan, jika kebijakan pola ganjil genap ini diterpakan, maka kota dunia seperti yang diharapakan Wali Kota Makassar, Moh Ramadan Danny Pomanto ini bakal terwujud.
“Dilarang lagi parkir di jalan. Di dunia itu ganjil genap tertentu, klau kebijakan ini diterapkan bisa mendunia,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Makassar, Safran mengatakan pola penerapan ganjil genap ini awalnya sudah rencana diterapkan bersama pihak Polrestabes, hanya saja karena dirlantas sebelumnya yang punya konsep terkait itu sudah dimutasi.
“Sebenarnya kita sudah ada dari Polrestabes cuman itu yang dulu, sudah ada rencana tapi belum jalan,” jelasnya.
Ia mengakui, hingga saat ini pihaknya belum melakukan komunikasi lebih lanjut dengan Kasatlantas baru untuk menerapkan pola ganjil genap kendaraan.
“Ini saya belum sempat komunikasi lagi dengan Kasatlantas yang baru, kalau ada nda salah rencananya diterpakan di simpang lima di bandara,” bebernya.
Olehnya itu, ia mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan kembali melakukan koordinasi dengan Kasatlantas sekaligus dengan Wali Kota Makassar untuk menerpkan konsep tersebut.
“Saya kira cukup bagus, kalau sudah jalan itu. Jadi mungkin nanti dalam waktu dekat ini kita Kasatlantas dan akan saya sampaikan juga ke pak walikota Makassar,” pungkasnya.(fdl)