Ide Jenderal Dudung Soal Penambahan Kodam Dikritik Megawati: Kita Mau Perang?

INIKATA.co.id – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengungkapkan wacana pembentukan komando daerah militer (kodam) di setiap provinsi. Rencana penambahan kodam baru ini mendapat kritikan dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan menyinggung soal perang.

Sebelumnya, Jenderal Dudung mengungkapkan rencana penambahan kodam baru setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Wacana pembentukan kodam baru berkaca pada keberadaan kepolisian daerah (daerah) di tiap provinsi seluruh Indonesia.

Saat ini, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) baru memiliki 15 kodam. Dengan total 38 provinsi di Indonesia maka akan terbentuk 23 kodam baru.

Mabes TNI Angkatan Darat tidak benar-benar membangun kodam baru. Mabes TNI AD memilih menaikkan komando resor militer (korem) tipe A yang sudah ada di ibu kota provinsi untuk diubah menjadi kodam.

“Menyampaikan kepada Kepala Staf AD, ini perlu dibuat kodam karena polisi kan dulu ada tipe A, tipe B, tipe C. Tipe C itu (dipimpin) kolonel, tipe B brigjen, tipe A itu mayjen. Sekarang (kepala) polisi di setiap provinsi sudah bintang dua semua. Nah sementara angkatan darat masih kolonel, danrem-nya itu,” ujar Dudung kepada wartawan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Bantul, DIY, Senin (22/5).

Rencana penambahan kodam ini, tutur Jenderal Dudung, menyesuaikan perkembangan zaman dan kebutuhan. Dia mencontohkan Kodam II/Sriwijaya yang meliputi beberapa provinsi, yaitu Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung.

Di Lampung misalnya, kapolda merupakan jenderal bintang dua, sedangkan pemimpinan teritori Angkatan Darat yakni Danrem merupakan jenderal bintang satu. Permasalahannya sudah cukup kompleks, sehingga sudah perlu ada kodam di setiap provinsi.

Jenderal Dudung menegaskan bahwa penambahan kodam di setiap provinsi bukan masalah negara menghadapi perang atau tidak perang. Bukan soal kegentingan adanya perang.

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik rencana pembentukan komando daerah militer (kodam) di setiap provinsi.

“Kalau Angkatan Darat mau bikin lagi kodam, itu saya suka inget kodam mau dibuat di setiap tempat. Ini gak ada perang, apa kita mau perang? Kan enggak, gimana caranya hindari perang. Sudah jangan mau-maunya sendiri, memperkaya sendiri, udah berhenti dah,” kata Megawati saat berpidato di gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

Megawati mengaku pemikirannya soal tidak perlu bangun kodam di setiap provinsi berdasarkan realitas dan analisi objektif. Menurutnya, jika pun Indonesia akan perang dengan negara lain, ada TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara yang lebih dahulu menghadapi serangan musuh.

“Saya sampai bilang ke Pak Dudung, sebenere mau opo to Pak, saya sampai bilang begini Pak, kalau kita umpamanya mau ada serangan ya, belum masuk tuh, apa itu kapal laut, apa itu pesawat, yang maju dulu siapa? Emangnya Angkatan Darat? Ya enggak lah. Jangan saya sampai dibenci Angkatan Darat, saya ngomong bener, realistis, objektif, telaah,” kata Megawati. (Fajar/Inikata)