Berkaitan dengan kearsipan, jelas Rudi, mereka mencoba mengerucutkan beberapa hal penting untuk menyelamatkan arsip-aset Kota Makassar.
Kedua, Pemkot dan Direktorat membangun dan menyamakan pemikiran tentang arsip keluarga di Kota Makassar agar bisa dibackup Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Kota Makassar.
Ketiga, karena sudah ada transformasi digital maka ada persiapan-persiapan yang dilakukan.
Sebagai contoh, arsip tekstual sejak Makassar berdiri itu harus segera dijelaskan statusnya, misalnya yang bernilai sejarah harus segera diserahkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Dari situ, banyak pembicaraan yang berkembang mengenai sejarah Makassar secara utuh.