Buntut Penganiayaan yang Dilakukan Anaknya, AKBP Achiruddin Dipecat dari Kepolisian

INIKATA.co.id – Sidang Kode Etik AKBP Achiruddin memutuskan untuk menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dari anggota Polri.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra Simanjuntak menyebut jika hasil sidang kode etik AKBP Achiruddin adalah PTDH.

Dipecatnya AKBP Achiruddin dari angggota Polri karena komisi sidang memutuskan jika mantan Kabag Bin Ops Ditnarkoba itu melanggar kode etik profesi Polri.

Diberitakan sebelumnya, Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) meminta sidang Komisi Etik Profesi Polri (KEPP) terhadap AKBP Achiruddin Hasibuan menghasilkan putusan yang bisa memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.

“Fokus KEPP adalah untuk melihat apakah perilaku AKBP Achiruddin masuk kategori pelanggaran ringan, sedang atau berat,” kata Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan, Senin 1 Mei 2023.

Dia mengatakan sidang kode etik AKBP Achiruddin bisa menetapkan saksi administrasi antara lain demosi, penundaan kenaikan pangkat, penundaan mengikuti sekolah hingga pemecatan.

Sidang Kode Etik AKBP Achiruddin juga bisa menjerat dia dengan pelanggaran Pasal 13 Peraturan Kapolri Nomor 7 tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Etik Polri.

“Dalam pasal itu disebutkan bahwa setiap pejabat Polri dalam etika kepribadian, dilarang melakukan tindakan kekerasan, berperilaku kasar dan tidak patut,” katanya.

AKBP Achiruddin Hasibuan dicopot dari jabatan Kepala Bagian Bina Operasi Direktorat Narkoba Polda Sumatera Utara karena membiarkan anaknya Aditya Hasibuan (19) menganiaya seorang mahasiswa, Ken Admiral (19).

Penganiayaan dipicu hubungan personal antara Aditya dan Ken Admiral.

Polda Sumut telah menahan Aditya sebagai tersangka penganiayaan, sedangkan Achiruddin menjalani penempatan khusus (patsus) karena membiarkan anaknya menganiaya korban.

Dalam penyidikan pidana kasus penganiayaan, polisi menemukan ada indikasi gratifikasi dan pencucian uang oleh perwira polisi ini namun kedua kasus ini masih dalam penyelidikan. (Fin/Inikata)