INIKATA.co.id – Sedikitnya 2.336 hektare sawah di 8 kecamatan di Kabupaten Maros terendam banjir sejak beberapa hari terakhir. Akibatnya, petanipun terancam gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Agustam, saat ditemui, Rabu (15/2/2023) mengatakan, hingga kini pihaknya masih terus melakukan pendataan berapa total lahan sawah yang terdampak.
“Total 2.336 hektare sawah terdampak. Tersebar di 8 kecamatan yakni, Moncongloe, Bontoa, Bantimurung, Turikale, Maros Baru, Lau, Simbang dan Tanralili,” katanya.
Ia menyebutkan kecamatan dengan lahan persawahan yang banyak terendam adalah Turikale, Maros Baru dan Bantimurung. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan lahan itu gagal panen atau tidak.
“Ada tiga wilayah yang terdampak cukup parah yakni Turikale 589 hektar, Maros Baru 568 hektare dan Bantimurung 375 hektare,” terangnya.
Ia menbahkan, pihaknya belum bisa memastikan berapa luas lahan yang gagal panen akibat banjir. “Sekarang masih status tergenang, 3-7 hari ke depan kita lagi perkembangannya, mudah-mudahan cepat surut agar tidak puso,” ucapnya.
Untuk itu, kata dia, timnya akan memetakan dampak banjir terhadap lahan pertanian untuk mengambil langkah selanjutnya.
“Kalau sudah dipetakan, nanti kita akan ambil kebijakan. Misalnya memberikan bantuan ataupun subsidi seperti apa karena ini sifatnya kebencanaan,” ujarnya.
Diketahui, selain area persawahan, sejumlah rumah dan bangunan sekolah juga terdampak banjir kali ini. Bahkan area jalan poros maupun penghubung antar kecamatan juga dilaporkan sempat tergenang air.
Kepala BPBD Maros, Fadli mengungkapkan, hingga saat ini belum ada warga yang dievakuasi ke posko induk di Kantor BPBD Maros. Sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing atau mengungsi ke rumah keluarganya.
“Kalau di posko induk belum ada. Tapi yang ada tadi malam 14 warg di kalabbirang diungsikan ke kantor camat Bantimurung,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pemerintah daerah memang sudah menginstruksikan kepada pemerintah desa hingga kecamatan untuk menyediakan posko tanggap bencana. “Yang lokasinya di tempa yang dianggap aman bila ternjadi banjir,” pungkasnya.(bak)