MAKASSAR, INIKATA.co.id – Aparat Kepolisian Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel hingga saat ini masih terus melakukan penjagaan ketat di rumah para pelaku pembunuhan Pelajar Sekolah Dasar (SD) Kota Makassar, FS (10).
Dimana, sehari pasca pengungkapan kasus pembunuhan dan ditangkapnya para pelaku pembunuhan tersebut. Massa yang diduga dari pihak korban melakukan pengrusakan dirumah para pelaku.
Antisipasi terjadinya aksi susulan, Aparat Kepolisian pun disiagakan untuk melakukan penjagaan di rumah para pelaku. Tampak pula dilokasi rumah para pelalu dipasangkan garis Police line.
Kasubbag Humas Polrestabes Makassar, Kompol, Lando mengatakan penjagaan itu telah dilakukan sejak kemarin pasca para pelaku berhasil ditangkap.
“Iya, sejak adanya penangkapan tersangka, maka petugas disiagakan di rumah ke dua tersangka untuk mencegah terjadinya aksi main hakim sendiri dari keluarga atau orang yang tidak bertanggung jawab untuk terhadap rumah atau kediaman tersangka,” Katanya, Rabu (11/1/2023).
Sementara, Kapolsek Panakukkang, Kompol Abd Azis menyebutkan saat ini keluarga dari para pelaku telah diungsikan dilokasi aman, guna menghindari amukan dari pihak yang tak bertanggungjawab.
“Iya keluarga pelaku untuk sementara waktu diamankan di tempat lain (keluarga mereka) masing-masing, hal ini untuk menghindari aksi susulan yang dimanfaatkan orang tidak bertanggungjawab,” sebutnya.
Ia mengatakan rumah kedua para pelaku telah kosong sejak penangkapan, meski demikian lokasi tetap dilakukan penjagaan hingga kondisi betul aman.
“Sebenarnya itu rumah bukan rumah mereka tapi kontrakan, dilokasi sudah kosong sejak kemarin barang-barang sudah diamankan, tapi kita tetap melakukan penjagaan sampai kondisi kondusif,” paparnya.
Sebelumnya, FS (10) Bocah 10 tahun menjadi korban pembunuhan usai diculik oleh dua orang remaja masing-masing berinisial AD (17) dan MF (17).
FS sendiri dilaporkan orang tuanya atas kasus kehilangan anak pada Senin (9/1/2023) malam. Namun belakangan korban ditemukan oleh Polisi dalam kondisi meninggal dunia.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto membenarkan, korban masih berusia 10 tahun dan Ditemukan sudah meninggal dunia terbungkus plastik dan dibuang diarea sungai.
“Awal kasus ini berawal laporan kehilangan anak, setelah diselidiki korban ditemukan meninggal dunia sehingga dilakukan pendalaman terkait itu,” Katanya.
Dari hasil penyelidikan identitas dari para pelaku penculikan yang disertai pembunuhan tersebut ditemukan dengan berinisial AD (17) dan MF (14) dan berhasil diamankan oleh Polisi dirumah masing-masing pelaku.
“Para pelaku ditangkap di rumahnya masing – masing dan mereka masih dibawa umur,” ujar Budhi.
Ia mengatakan para pelaku menculik korban lantaran tergiur dengan penjualan organ tubuh yang didapat pelaku dari website dengan harga yang menggiurkan.
“Dari kasus ini, ada beberapa aspek yang menjadi perhatian diantaranya aspek Sosiologi keluarga tersangka ini diwarnai dengan hal-hal negatif, tersangka mengkonsumsi konten negatif Penjualan organ tubuh. Sehingga muncul niat para pelaku melakukan itu,” tuturnya.
Kemudian, Aspek Psikologi nantinya tim akan menghadirkan psikolog untuk pendampingan dan mendalami motif dari pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban FS.
“Kemudian dari Aspek psikologi nantinya kita hadirkan untuk dilakukan pemeriksan dan pendampingan dan selanjutnya Aspek Yuridis,” sebutnya.
Budhi menyebutkan pelaku bukan merupakan jaringan penjualan organ tubuh manusia hanya berdasar pada pelaku melihat konten dan website penjualan organ tubuh.
“Penculikan anak di bawah umur disertai pembunuhan berencana dikarenakan terobsesi di google searching. Website tersebut bertransaksi jual beli organ sell tubuh manusia dengan nilai jutaan dollar,” paparnya.
“Tersangka ini tidak punya jaringan penjualan organ tubuh, tapi karna aspek ekonomi dan ingin memperlihatkan ke orang tuanya bisa mendapatkan uang maka pelaku melakukan ini,” sambungnya.
Sementara, pelaku AD mengatakan dirinya nekad melakukan itu lantaran tergiur dengan uang Dollar yang diliatnya dari website penjualan organ tubuh.
“Saya dapat disitus online penjualan organ tubuh, 80 ribu Dollar untuk penjualan Ginjal dan Jantung,” terangnya.
Ia menambahkan usai membunuh korban dan lantaran tak mendapat respon dari pembeli organ yang telah dihubungi pelaku melalui email, korban kemudian dibuang.
“Saya buang karna tidak ada jawaban dari web (penjualan organ tubuh), awalnya saya hubungi dulu tapi tidak di jawab, saya kenal dengan korban,” tutupnya.
Saat ini pelaku, berada di Mapolrestabes Makassar untuk menjalani pemeriksaan dan proses hukum dari para pelaku. (Nca)