TAKALAR, INIKATA.co.id – Puluhan pemuda yang mengatasnamakan diri dari Forum Pemuda dan Mahasiswa Sulawesi (Formasi) kembali melakukan aksi unjak rasa dengan menutup jalan poros Takalar di depan Kantor Bupati Takalar, Rabu (11/01/23) siang kemarin.
Para pengunjuk rasa membakar ban bekas sambil silih berganti berorasi dengan meneriakkan tuntutan mereka, yakni agar kasus dugaan korupsi dan persekongkolan antara PT Jenifer Utama Mandiri (JUM) dengan para oknum pejabat Takalar pada proyek jalan beton menggunakan dana pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun 2022 segera dituntaskan.
Koordinator lapangan aksi tersebut, Farhan mengatakan, seluruh proyek peningkatan jalan beton yang menggunakan anggaran dana pinjaman PEN tahun 2022 sebesar Rp90 miliar rupiah disinyalir kembali dikuasai oleh PT JUM bersama para koleganya.
“Peningkatan jalan beton yang dikerjakan oleh PT JUM selama ini memiliki banyak masalah serta mendapat temuan dari BPK RI khususnya di tahun anggaran 2019 yang lalu maka seharusnya telah mendapat black list oleh Pemkab Takalar.” kata Farhan dalam orasinya.
Pengunjuk rasa juga mengingatkan agar penegak hukum segera menindaki laporan mereka. Jika tidak, mereka akan kembali melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Kejati Sulsel karena dinilai tidak proaktif dalam upaya penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi pada proyek peningkatan jalan beton tahun anggaran 2022 tersebut.
Selain itu, pengunjuk rasa juga berjanji akan melakukan aksinya di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendesak agar lembaga anti rasuah itu turun memeriksa seluruh kasus dugaan korupsi mulai tahun 2018 hingga 2022 yang terindikasi melibatkan PT JUM serta oknum pengusaha besar Fery Tanriady.
Sebelumnya pengunjuk rasa telah melaporkan dugaan tindak korupsi pada proyek jalan beton yang dikerjakan oleh PT JUM secara resmi ke Kejaksaaan Negeri Takalar saat aksi demonstrasi sebelumnya. (zul)