Dua Terdakwa Kasus Pembunuhan Pegawai Dishub Makasssar Divonis 18 dan 20 Tahun Penjara

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Pengadilan Negeri Makassar kembali menggelar sidang lanjutan kasus pembunuhan pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang, Jum’at (6/1/2022).

Di mana, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar yang diketuai Junicol Richard Fransine menjatuhkan hukuman pidana penjara selama 18 tahun penjara terhadap terdakwa Sulaeman eksekutor pembunuhan Najamuddin Sewang.

Sementara terhadap terdakwa Chairul Ahmad dijatuhkan pidana selama 20 tahun penjara. Diketahui keduanya merupakan oknum anggota Brimob Polda Sulsel. Keduanya terbukti secara sah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana.

“Menimbang bahwa perbuatan terdakwa telah terbukti melanggar pasal 340 KUHP, juncto pasal 55 ayat (1) ke-(1) KUHP. Bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana, seperti yang telah didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU),” ungkap majelis hakim dalam putusannya.

“Saudara Sulaeman alias Sule telah terbukti secara sah meyakinkan dan bersalah telah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana. Menjatuhkan pidana terhadap Sulaeman alias Sule dengan pidana penjara selama 18 tahun,” kata Majelis hakim dalam putusannya.

Sementara untuk terdakwa Chairul Ahmad dalam putusan majelis hakim dijatuhi hukuman selama 20 tahun penjara.

Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan terdakwa Chairul Ahmad telah terbukti secara dan meyakinkan turut serta dalam melakukan pembunuhan secara berencana.

“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Chairul Ahmad dengan pidana penjara selama 20 tahun,” jelasnya.

Usai membacakan putusannya, Junicol Fransine mempersilahkan kepada JPU dan penasihat hukum terdakwa, untuk mengajukan upaya hukum banding.

Apabila tidak menerima putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar, yang telah dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Junicol Fransine.

Menanggapi hal itu, JPU dan Penasihat hukum terdakwa menyatakan masih pikir-pikir dulu untuk melakukan banding.

Di mana, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar memberikan waktu pikir-pikir selama 7 hari ke depan. (Nca)