INIKATA.co.id – Kinerja pembangunan, tantangan, arah kebijakan dan prioritas pembangunan Daerah Tahun 2023 menjadi pokok bahasan Pemda Enrekang.
Dalam pembahasan itu, Sekda Enrekang, H Baba memaparkan hasil pembangunan secara makro oleh BPS. Data makro ini dladlah hasil berdasarkan tahun 2021 dan data capaian pembangunan tahun 2022 belum dirilis.
“Kinerja pembangunan Pemda Enrekang melalui Gerbang emas religius berkelanjutan terdapat 5 prioritas sasaran pembangunan yang terinformasi bertumbuh positif (BPS 2021),” ujar Baba.
“Dari sisi pertumbuhan ekonomi Enrekang pada tahun 2019 mengalami pertumbuhan 5,43 persen dan anjlok diawal Covid dan pandemi (2020) turun ke angka 1,25 persen dan kembali bangkit pada tahun 2021 tumbuh sebesar 6,36 persen,” jelasnya.
Menurut Baba, Gerak pertumbuhan ekonomi Enrekang mengisi RPJMD 2018 -2023 tak lepas situasi tekanan global dalam mendongkrak inflasi dalam menggambarkan RPJMD dari 5 sasaran prioritas.
“Hampir dipastikan inflasi tahun 2022 akan mengalami kenaikan , akan tetapi pemerintah daerah telah diantisipasi dengan sejumlah formulasi program dan kita yakin masalah inflasi bisa diatasi,” katanya.
Dalam sosial ekonomi, setelah masa pandemi memberi tren pengaruh pada angka kemiskinan dan angka pengangguran. Akan tetapi disparitas yang kaya dan yang miskin di daerah Enrekang tidak terlalu jauh.
“Tingkat sosial ekonomi kehidupan rata rata masyarakat sangat baik, indikatornya pertumbuhan ekonomi dimasa sulit (pandemi) masih terus bertumbuh positif,” akunya. Namun begitu kemiskinan menurun walau tidak signifikan. Kebijakan memberikan bansos yang gencar melalui PKH,bantuan modal UMKN dan bantuan sembako.
“Kalau menyandingkan pertumbuhan ekonomi yang bagus telah terjadi maka ada anomali menunjukkan tingkat kemiskinan harusnya turun tapi tidak terlalu signifikan,” katanya. Ditinjau dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Enrekang berada pada peringkat kelima di wilayah pemprov Sulsel , pada tahun 2021 IPM Skor 72,91, dari data makro sosial ekonomi tahun 2021 posisi Enrekang lebih baik sedikit dari Sulsel.
Ulebih jauh, untuk tingkat daerah pengangguran terbuka masih rendah berada diposisi kedua setelah Kabupaten Selayar. Pada capaian Misi dalam 5 kelompok prioritas menjelang periode kedua Emas telah memberi akselerasi yang tercapai dengan baik.
Untuk Rata rata capaian misi 1 secara kumulatif tercapai 98,19 persen. untuk tata kelola pemerintahan capaian 90,12, peningkatan kualitas SDM 90,92 persen. Untuk pengelolan sumber daya alam 75. “Untuk keseluruhan rata rata capaian sasaran dengan bobot 92,51 persen, dengan kontribusi dari pengelolaan sumberdaya alam ini tak dipungkiri masih belum maksimal,” ucapnya.
Lalu untuk kontribusi sektor daya saing hasil pertanian tidak memberi pengaruh nyata walau faktanya ada penurunan. Penurunan tersebut akibat dari pertumbuhan usaha produksi yang beralih ke sektor jasa dan industri.(sam)