Pemilu 2024, Tiga Jenderal Layak Maju di Pilpres

SURABAYA, INIKATA.co.id – Lembaga survei SRS ( Surabaya Research Syndicate (SRS)membeberkan hasil survei jelang Pemilu 2024 mendatang.

Menurut hasil survei lembaga tersebut soal pendapat publik tentang anggota Kabinet Jokowi Jilid II yang layak maju sebagai Calon Presiden (Capres) 2024 mendatang.

Hasilnya, tiga orang jenderal yang kini
menjadi pembantu Presiden Jokowi dinilai publik paling layak maju sebagai Capres pada Pemilu 2024 nanti.

Mereka adalah Menhan Prabowo Subianto, KSP Moeldoko dan Panglima TNI Andika Perkasa.

Survei SRS dilaksanakan pada tanggal 4 sampai dengan 14 November 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.

Jumlah sampel sebesar 1200 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error +/- 2.8 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner.

Ketika SRS menanyakan kepada responden, siapakah yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi diantara sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri yang ada saat ini secara popularitas, sebanyak 97,3%
menyebut nama Menhan Prabowo Subianto.

“Kemudian sebanyak 65,4% menyebut nama KSP Moeldoko dan 59,35% menyatakan nama Panglima TNI Andika Perkasa. Di luar tiga jenderal tersebut, menteri yang juga dinilai layak nyapres di Pemilu 2024 nanti diantaranya Sandiaga Uno ada 90,8%, dan Erick Thohir dengan 73,8%”, ungkap Deny Aditya, peneliti senior SRS, sabtu (3/12/2022).

Deny menambahkan, munculnya tiga sosok jenderal yang dipersepsikan publik sebagai anggota Kabinet Jokowi yang paling layak maju pada Pilpres 2024 selaras dengan temuan survei SRS lainnya tentang latar belakang capres yang paling disukai responden.

Ketika SRS menanyakan kepada responden, lanjut Deby, Presiden RI pasca Jokowi nanti sebaiknya seorang tokoh yang berlatar belakang apa, sebanyak 28,1% menyebut tokoh yang berlatar belakang TNI (militer).

“Kemudian sebanyak 20,7% menyebut tokoh yang berlatar belakang politisi atau berasal dari parpol dan 18,2% lebih menyukai capres yang memiliki latar belakang akademisi (ilmuwan). Ketidakpastian geopolitik dunia belakangan ini nampaknya mempengaruhi preferensi publik yang mendambakan hadirnya seorang pemimpin nasional yang berlatar belakang TNI”, pungkasnya. (three)