INIKATA.co.id – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022. Hal ini berdasarkan surat presiden (Surpres) yang diserahkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada Ketua DPR RI Puan Maharani, Senin (28/11) kemarin.
Puan menjelaskan, Panglima TNI memang dipilih dari salah satu kepala staf angkatan di tubuh TNI, baik itu Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Menurutnya, Presiden Jokowi sudah mempertimbangkan banyak hal sehingga memutuskan mengusulkan Kasal Yudo.
“Banyak hal yang dipertimbangkan, kinerja, nasionalisme, rasa cinta tanah air, dan sebagainya. Saya rasa sudah memenuhi syarat yang ada,” ucap Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11).
Dengan diterimanya surpres tersebut, Yudo Margono akan menjalani proses dan mekanisme yang ada di DPR. Salah satunya fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan yang akan digelar Komisi I DPR RI.
Yudo Margono merupakan perwira tinggi TNI AL kelahiran Madiun, Jawa Timur pada 26 November 1965. Lahir dari keluarga petani, Yudo adalah KSAL ke-27 sejak 20 Mei 2020.
Yudo menghabiskan masa kecil dan remajanya di Madiun. Dia menempuh pendidikan dasar di SDN 2 Garon hingga tamat SMA Negeri 1 Mejayan. Yudo Margono kemudian masuk Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1988, yang merupakan angkatan ke-XXXIII.
Setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut, Yudo Margono menapaki karier, dengan banyak menghabiskan waktu di kapal perang. Jabatan pertama yang diembannya adalah Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332. Ia pun pernah menjadi Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364, serta Palaksa KRI Fatahillah 361.
Kariernya sebagai perwira TNI AL terus menanjak, Yudo Margono ditunjuk menjadi komandan kapal perang dan divisi. Beberapa di antaranya yaitu Komandan KRI Pandrong 801, Komandan KRI Sutanto 877, Komandan KRI Ahmad Yani 351, Komandan Lanal Tual, Komandan Lanal Sorong, Komandan Satkat Koarmatim, Komandan Satkor Koarmatim, serta Komandan Kolat Koarmabar.
Semua posisi itu dilaksanakan Yudo dengan baik, sejalan dengan bekal pendidikan yang terus diikutinya. Yudo tercatat sebagai alumnus Kursus Korbantem (1989), Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990), Kursus Pariksa (1992), Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993), Diklapa II/Koum Angkatan 11 (1997/1998), Seskoal A-40 (2003), Sesko TNI A-38 (2011), hingga Lemhannas RI PPRA A-52 (2014).
Sepak terjangnya sebagai TNI AL membuatnya mendapatkan berbagai penghargaan dan brevet. Brevet yang ia dapatkan, yakni Brevet Atas Air, Brevet Selam TNI AL, Brevet Kavaleri Marinir Kelas I, Brevet Hiu Kencana, Brevet Kopaska, Brevet Kesehatan TNI AL, Brevet Tri Media (Taifib), Brevet PTAL (Denjaka), Brevet Kehormatan Hidro-Oseanografi, Wing Penerbang TNI AU, dan Wing Penerbal.
Yudo juga merupakan seorang ayah dari tiga anak, yakni Novendi Wira Yoga, Ditya Wira Adibrata, dan Noval Wira Abiyuda. Istrinya seorang perwira menengah polisi, bernama Veronica Yulis Prihayati yang berpangkat AKBP. (Jawapos/Inikata)