Dapat Dukungan Pemerintah, Bulog Semakin Optimis Penuhi Target 300 Ribu Ton Beras

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat semakin optimis untuk menuntaskan serapan beras dengan target 300 ribu ton beras di Sulawesi Selatan.

Optimisme ini disampaikan Pimpinan Wilayah Perum Bulog Divre Sulselbar H Bakhtiar. Ia mengatakan 10 persen dari produksi para petani yang di sulsel harus terserap di Bulog, sesuai dengan dukungan dan arahan dari Gubernur Sulsel.

“Kalau produksi di Sulsel sekian juta, kita diberi 10 persen, itu bisa memenuhi target kita. Target 300 ribu ton, kalau melihat sisa produksi masih ada hampir 600 ribu ton, itu artinya masih ada sekitar 60 ribu ton. Makanya, harapan kita tidak hanya 10 persen tapi bisa naik diangka 10-30 persen,ujar Bakhtiar usai Rapat Optimalisasi Penyerapan Gabah/Beras Dalam Negeri di hotel Claro Makassar, Kamis (20/10/2022).

Ia menegaskan bahwa untuk kebutuhan di Sulsel selalu tercukupi meski hingga akhir tahun nanti target tidak mencapai 300 ribu ton, dan tidak masalah jika di suplay untuk penunjang di tiap provinsi yang ada di Indonesia

“Itu tidak ada masalah, kan sudah ada hitungannya, jadi kalau stok kita kurang lebih 300 ribu dengan kondisi masyarakat Sulsel kurang lebih hampir 9 juta, saya pikir 30 persen kita sisakan itu masih cukup,” jelasnya.

Menurut dia, Bulog bukan tidak mampu menyerap beras yang ada di sulsel, melainkan ada kebijakan ketetapan harga dari pemerintah, sehingga acuannya mengarah ke harga tersebut.

“Bukan tidak mampu menyerap, harganya sudah di atas ketentuan pemerintah, bulog hanya disuruh beli Rp8.800 nah kalau diluar Rp10 ribu siapa yang mau menanggung selisihnya? Kalau saya paksakan beli Rp10 ribu ditangkap jaksa saya,” terang dia.

Sementara Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, Jika saat ini luas panen Sulsel sebesar 40 juta hektare, dengan produksi beras sekitar 23 juta ton, dan konsumsi 20 juta ton, sehingga stok beras yang masih ada 2,9 juta ton.

“persoalannya yang menjadi pencadangan kita simpan dibulog kita yang bisa setiap saat kita tarik ini kurang,” kata Sudirman.

Sudirman menerangkan, saat ini telah mengeluarkan pergub No.10 Tahun 2019 tentang penguatan cadangan gabah dijelaskan bahwa minimal 10 persen dari total produksi padi di wilayah sulsel untuk diserap oleh perum bulog.

“Ini penting bisa menjadi rujukan, 10 persen ini sudah banyak sebenarnya,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Andi Nuransyah mengungkap saat ini untuk stok nasional mencukupi tetapi stok 20 persen tersebut masih ada di penggilingan padi, sehingga hal tersebut yang perlu digeser kebulog agar bulog sendiri mempunyai stok.

“Stok ini dipake untuk cadangan beras pemerintah, jadi kalau ada kegiatan stabilitas, bulog bisa menjalankan fungsinya sebagai stabilisasi,” ungkapnya

Ia menyindir para penggiling yang selalu menaikkan harga yang telah di tentukan oleh pemerintah.

“Ini lucunya kalau harga Rp8.300 maka orang akan menaikan ke Rp8.900, dinaikan harganya lagi mereka naikan lagi, makanya kami minta keteman-teman penggiling padi agar bisa membantu masuk, tidak rugi jadi hanya menggeser stoknya kebulog,” tutupnya. (Fadli)