Diduga Karena Stres dan Masalah Hidup, Pengemudi Ojol di Makassar Nekat Bunuh Diri

INIKATA.co.id – Pengemudi ojek online (ojol) berhasil dievakuasi oleh Tim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta anggota kepolisian setelah melakukan percobaan bunuh diri di halaman Balai Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin, 19 September 2022.

Ketika dievakuasi, DT (42) sudah tidak sadarkan diri dan mulutnya mengeluarkan busa.

Peristiwa tersebut sempat direkam oleh orang-orang yang berada di lokasi kejadian dan viral di media sosial.

“Korbannya berinisial DT, usia kira-kira 42 tahun. Kejadian itu Senin sore kemarin. Anggota melihat ada orang berbaring kemudian didekati, terlihat mulutnya berbusa lalu cepat dievakuasi,” ucap Sekretaris Satpol PP Makassar, Ikhsan

Dari video yang beredar, terlihat seorang pengemudi ojol yang menggunakan jaket hijau sudah tergujur tidak sadarkan diri dibawah pohon yang berada di samping kolam pos teras halaman Balai Kota.

Petugas kepolisian beserta anggota Satpol PP datang menghampiri korban dan berusaha membangunkannya. Namun, korban terlihat sudah tidak bergerak.

Kemudian, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Akademis, Jalan Bulusaraung menggunakan mobil patroli Satpol.

“Kejadiannya kemarin, dan kita tidak sangka videonya beredar viral hari ini. Saat itu, petugas polisi dan Satpol langsung membawa ke Rumah Sakit Akademis dengan mobil Patroli Satpol. Di dalam tasnya ditemukan cairan Baygon (racun serangga), diduga sudah dia minum,” kata Ikhsan.

Setelah dirawat intensif di ruang gawat darurat, beberapa jam kemudian nyawa pengemudi ojol tersebut berhasil diselamatkan.

“Kami bersama petugas kepolisian terus memantau perkembangannya. Alhamdulilah, masih bisa diselamatkan. Setelah kondisi korban membaik, lalu dipanggilkan Ojol lain untuk mengantarkan pulang ke rumahnya,” ujarnya.

Ikhsan beranggapan, diduga motif percobaan bunuh diri tersebut dilakukan karena korban sedang stres atau sedang mengalami masalah serius dalam kehidupannya.

Pihaknya juga meminta kepada publik agar tidak langsung percaya dengan informasi yang beredar atau sesat. Apalagi merespon video tersebut dengan komentar yang tidak senonoh. (**)