INIKATA.co.id – Tahapan pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi yang melintasi lima kabuoaten/kota dari Parepare hingga Makassar akan segera berlanjut.
Namun, saat ini terjadi polemik terkait desain jalur yang akan digunakan untuk melintasi wilayah kota Makassar. Hal tersebut dikarenakan desain jalur yang akan digunakan berubah dari konsep awal yang akan menggunakan jalur elevated tersebut.
Pemkot Makassar dengan tegas menolak jalur at grade dengan berbagai pertimbangan rasional yang secara krusial bersinggungan dengan RTRW Kota Makassar yang telah ditetapkan.
Tak sedikit pihak yang memandang sikap pemkot Makassar tersebut semata mata bentuk arogansi dan tendensius seolah menolak keberadaan Kereta Api di SulSel.
Padahal, jika ditelaah lebih dalam, rupanya sejak awal dimunculkannya desain jalur elevated di berbagai kota besar di Indonesia untuk meminimalisir terjadinya banjir dan kemacetan. Mitigasi sosial, lingkungan serta bencana adalah hal paling mendasari konsep jalur layang untuk lintasan kereta api.
Kepala Balitbangda Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie menyebut apa yang didorong Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto ke jalur rel kereta api tidak terlepas dari hasil riset yang dilakukan.
“Melalui Bappeda, telah dipublikasikan alasan tersebut. Semua itu memang hasil penelitian berbasis wilayah di Kota Makassar,” katanya, Kamis (11/8). (**)